Jangan dibiarkan, karena kehidupan sosial anak penting untuk dibangun, kamu bisa memberinya waktu untuk menenangkan diri, pelan-pelan saja dalam mendekati anak, anak juga akan merasa nyaman berada di dekat orang tuanya.
Baca Juga: 9 Ciri-Ciri Pubertas pada Anak Laki-Laki yang Perlu Diketahui
4. Pastikan anak nyaman saat berinteraksi dengan orang lain
Anak-anak yang mengalami trauma akibat sering dimarahi bisa menunjukkan reaksi pascatrauma yang berbeda-beda. Cobalah untuk memperhatikan reaksi atau perilakunya, terutama ketika dia menanggapi sesuatu. Misalnya reaksinya saat didekati teman, bagaimana rutinitasnya, atau bahkan cara tidurnya.
Dengan memperhatikan reaksinya, orang tua dapat mengetahui apa yang dapat dilakukan untuk membuatnya tetap nyaman. Anak-anak dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik jika mereka merasa nyaman, dicintai, dan dihargai.
5. Berbagi cerita dengan anak dan jadi pendengar yang baik untuk anak
Untuk mengembalikan rasa percaya diri anak yang mengalami kekerasan verbal, interaksi antara orang tua dan anak perlu terus dibangun.
Kamu bisa mulai dengan berbagi cerita. Mulailah dengan cerita tentang pengalaman menyenangkan yang mudah dipahami anak.
Dengan cerita seperti itu, anak bisa lebih nyaman untuk terhubung dan berinteraksi kembali dengan orangtua dan sekitarnya.
Baca Juga: Berikut Ini 7 Manfaat Family Time, Baik untuk Kesehatan Mental Anak!
6. Tetap berikan rasa aman
Saat anak dimarahi, sering kali anak merasa kalau orang tuanya tidak menginginkan keberadaannya bahkan tidak menyayanginya. Hal tersebut bisa jadi membuatnya menjadi sedih dan tak bersemangat.
Jadi, meskipun kamu marah pada si kecil. Sebisa mungkin sampaikan dengan nada yang lembut dan bahasa yang bisa dimengerti olehnya. Sehingga, dia bisa tetap merasa aman dan merasa disayangi oleh orang tuanya.
Kamu bisa juga memberi tahu secara baik-baik pada anak mengenai kesalahan yang dia lakukan. Kemudian peluklah dia dan memintanya untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.
Itulah dia beberapa cara memperbaiki mental anak yang sering dimarahi. Memang, menghadapi anak tak bisa lepas dari berbagai hambatan.
Namun, apabila orang tua senantiasa memahami anak dan selalu mencoba menciptakan hubungan yang menyenangkan dengannya. Maka anak pun bisa tumbuh menjadi pribadi baik di masa yang akan datang.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.