Produksi terbagi menjadi beberapa jenis di bawah ini, yaitu:
Produksi ini melakukan eksplorasi sumber daya alam tanpa mengubah sifat dan bentuk apapun.
Hasil ekstraksi kemudian diserahkan kepada perusahaan lain untuk diolah lebih lanjut menjadi barang baru yang memiliki nilai guna lebih tinggi.
Contoh: penambangan bahan tambang, penangkapan ikan di laut, dan pengeboran minyak bumi.
Produksi jenis ini mengolah alam dan memanfaatkan tanah agar dapat menghasilkan sumber daya alam yang berupa barang setengah jadi atau barang jadi.
Hal ini tidak hanya mencakup pertanian saja, namun juga peternakan.
Contoh: padi, sayur-sayuran, buah-buahan, susu, telur, jagung, dan lain-lain.
Produksi jenis ini mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Produksi jenis ini menambah nilai guna agar dapat dimanfaatkan oleh manusia dengan pemanfaatan yang lebih baik lagi.
Contoh: pakaian, sepeda motor, mobil, pesawat terbang, pakan ternak, obat, alat kesehatan, makanan dan minuman, jilbab, mesin, alat elektronik, dan lain-lain.
Produksi jenis ini bergerak dengan menghubungkan antara produsen dengan konsumen agar barang yang diproduksi dapat beredar luas di pasaran.
Penyaluran barang dari produsen ke konsumen terbagi menjadi beberapa jenis, yakni:
Baca Juga: Ekologi: Pengertian, Ruang Lingkup dan Manfaatnya Dibahas Lengkap!
Langsung dari produsen ke konsumen
Perdagangan yang langsung dilakukan sendiri oleh produsen. Biasanya produksi seperti ini dilakukan oleh pengusaha-pengusaha skala kecil atau perusahaan besar yang memiliki sistem marketing retail.
Contoh: pembuat pentol menjual langsung ke konsumen bakso.
Semi langsung
Perdagangan ini melalui perantara. Konsumen membeli barang tidak langsung ke produsen, melainkan ke pedagang eceran. Jadi, produsen menjual barang ke pedagang eceran.
Contoh: reseller, warung, toko, minimarket, dan supermarket.
Tidak langsung
Perdagangan ini dilakukan dengan urutan produsen- pedagang grosir/agen/ distributor- pedagang eceran- konsumen.
Produksi Jasa
Produksi jasa merupakan produksi yang menghasilkan produk bukan berupa barang, namun berupa jasa.
Dalam melakukan produksi ini dibutuhkan keahlian tertentu. Hasil dari produksi jasa berwujud tidak konkret, tidak kasat mata, dan tidak bisa dipegang, namun keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya.
Contoh: jasa konseling, jasa keuangan, jasa pendidikan, transportasi, dan lain-lain.
Produksi dapat dibedakan menjadi:
Merupakan produksi yang prosesnya berlangsung cepat dan dinikmati segera oleh konsumen.
Jenis produksi ini merupakan jenis produksi yang pertama kali muncul di Indonesia. Hasil dari produksi berjangka pendek mudah ditemukan dan sifatnya sangat mendasar.
Sebut saja jajanan pasar, nasi pecel, dan sate adalah contoh-contoh dari produksi berjangka pendek.
Produksi berjangka panjang
Dari judulnya sudah dapat kita tebak bahwa produksi jangka panjang membutuhkan waktu yang panjang agar produk dapat dinikmati atau dimanfaatkan oleh konsumen.
Proses produksinya pun tidak sesederhana produksi jangka pendek. Budidaya ikan lele, pembangunan rumah, budidaya lobster merupakan beberapa contoh dari produksi berjangka panjang.
Produksi terus-menerus atau berkelanjutan
Dalam prosesnya menghasilkan produk, proses dan waktu yang dibutuhkan memerlukan kelanjutan yang kontinu.
Dalam proses, produksi jenis ini menggabungkan bahan lain atau alat lainnya agar hasil produksi dapat terselesaikan.
Pembuatan gula, karet, mie kering, merupakan beberapa contoh dari produksi jenis ini.
Produksi berselingan
Produksi ini menggunakan beberapa bahan baku yang kemudian digabungkan agar menghasilkan barang baru.
Contoh: sepeda motor, pesawat terbang, mesin, dan lain-lain.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Pengertian Ekonomi Kreatif, Beserta Ciri-ciri, Jenis dan Manfaatnya