Sonora.ID – Artikel ini akan membahas pengertian produksi, tujuan, fungsi dan jenisnya secara lengkap.
Benda yang ada di sekitar kita, makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari merupakan hasil dari proses produksi.
Umumnya, pengertian produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan produk.
Namun produksi tak hanya menghasilkan barang dan jasa. Proses produksi yang dilakukan juga bertujuan untuk menambah nilai guna barang dan jasa tersebut.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai tujuan produksi, fungsi dan jenisnya, mari simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Customer Service: Pengertian, Tugas, dan Skill yang Dibutuhkan
Pengertian Produksi
Produksi merupakan suatu proses yang paling penting dalam sebuah kegiatan ekonomi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) produksi merupakan proses mengeluarkan hasil.
Sementara dikutip dari laman resmi Kemdikbud, produksi diartikan sebagai setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Secara umum, dari sudut pandang perusahaan, produksi ditujukan untuk mencapai laba yang maksimal.
Dengan demikian, produksi memiliki dua nilai utama. Yang pertama adalah menciptakan nilai untuk produk dan layanan. Kedua, nilai tambah barang dan jasa.
Tujuan Produksi
Masyarakat memiliki beragam kebutuhan yang harus dipenuhi. Mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier, dapat menjadikan kehidupan manusia tidak seimbang.
Pakaian, makanan dan minuman, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, informasi, komunikasi, gaya hidup, dan lain sebagainya merupakan contoh konkret dari kebutuhan manusia.
Oleh karena itu, produsen memproduksi produk-produk yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut dengan cara menciptakan nilai guna atau menambahkan nilai guna.
Bagi produsen, produksi bertujuan agar perusahaan mendapatkan keuntungan.
Dengan menciptakan atau memberikan nilai guna pada sebuah produk, produsen dapat mengambil selisih dari harga jual dan biaya produksi.
Produk yang dikonsumsi oleh masyarakat dibeli dan produsen mendapatkan pemasukan.
Semakin baik perencanaan produksinya, semakin besar keuntungan yang didapatkan.
Barang setengah jadi yang diproduksi perlu diolah lebih lanjut sampai dapat dikonsumsi langsung oleh masyarakat.
Adanya produksi suatu produk dapat memicu muncul usaha produk lain yang berkaitan.
Misalnya institusi pendidikan tinggi sebagai produsen jasa pendidikan.
Di area dekat kampus tersebut akan muncul usaha kos-kosan, usaha warung makan dan jajanan, pelayanan kesehatan, minimarket, pasar tradisional, angkutan, jasa terjemah, dan sebagainya.
Proses produksi perusahaan mulai dari skala kecil dan menengah tidak mungkin dilakukan seorang diri oleh owner-nya.
Bagaimanapun ingin menekan biaya produksi memerlukan bantuan orang lain. Oleh karena itu, dibutuhkan karyawan dengan cara melakukan perekrutan.
Dari rekrutmen ini menambah angka pekerja di Indonesia dan mengurangi angka pengangguran. Semakin besar perusahaan, semakin besar menyerap tenaga kerja.
Berkurangnya pengangguran tentu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang sejahtera, semakin banyak masyarakat membelanjakan keuangannya untuk mengkonsumsi makanan dan minuman, berwisata, dan membayar pajak.
Dengan demikian, semakin lancar pergerakan ekonomi negara dan pendapatan negara pun naik.
Baca Juga: Pengertian Sumber Daya Alam, Beserta Jenis dan Contohnya Lengkap!
Kegiatan produksi seringkali tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan lokal atau domestik.
Tidak jarang pasar luar negeri juga membutuhkan produk-produk yang dihasilkan oleh produsen Indonesia.
Sebut saja sambal pecel, kerupuk, arang batok kelapa, sabut kelapa, furniture, rempah-rempah, dan lain-lain.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Fungsi produksi dibagi menjadi dua bagian:
Fungsi produksi jangka pendek adalah periode dimana setidaknya ada satu kuantitas input tetap dan kuantitas tidak dapat diubah.
Jika seorang produsen ingin meningkatkan produksinya dalam waktu singkat, hal itu hanya dapat dilakukan melalui penambahan jam kerja dan ukuran perusahaan yang ada.
Fungsi produksi jangka panjang adalah periode waktu yang relatif lama di mana semua input dan teknologi berubah, dan tidak ada input tetap jangka panjang.
Pembagian fungsi produksi ini tidak tergantung pada lamanya proses produksi, melainkan pada jenis input yang digunakan.
Jenis-jenis Produksi
Berdasarkan pengertian produksi sebelumnya, ada beberapa jenis-jenis produksi yang bisa dibedakan, yaitu berdasarkan produk yang dihasilkan dan jangka waktu dan prosesnya.
Produksi terbagi menjadi beberapa jenis di bawah ini, yaitu:
Produksi ini melakukan eksplorasi sumber daya alam tanpa mengubah sifat dan bentuk apapun.
Hasil ekstraksi kemudian diserahkan kepada perusahaan lain untuk diolah lebih lanjut menjadi barang baru yang memiliki nilai guna lebih tinggi.
Contoh: penambangan bahan tambang, penangkapan ikan di laut, dan pengeboran minyak bumi.
Produksi jenis ini mengolah alam dan memanfaatkan tanah agar dapat menghasilkan sumber daya alam yang berupa barang setengah jadi atau barang jadi.
Hal ini tidak hanya mencakup pertanian saja, namun juga peternakan.
Contoh: padi, sayur-sayuran, buah-buahan, susu, telur, jagung, dan lain-lain.
Produksi jenis ini mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Produksi jenis ini menambah nilai guna agar dapat dimanfaatkan oleh manusia dengan pemanfaatan yang lebih baik lagi.
Contoh: pakaian, sepeda motor, mobil, pesawat terbang, pakan ternak, obat, alat kesehatan, makanan dan minuman, jilbab, mesin, alat elektronik, dan lain-lain.
Produksi jenis ini bergerak dengan menghubungkan antara produsen dengan konsumen agar barang yang diproduksi dapat beredar luas di pasaran.
Penyaluran barang dari produsen ke konsumen terbagi menjadi beberapa jenis, yakni:
Baca Juga: Ekologi: Pengertian, Ruang Lingkup dan Manfaatnya Dibahas Lengkap!
Langsung dari produsen ke konsumen
Perdagangan yang langsung dilakukan sendiri oleh produsen. Biasanya produksi seperti ini dilakukan oleh pengusaha-pengusaha skala kecil atau perusahaan besar yang memiliki sistem marketing retail.
Contoh: pembuat pentol menjual langsung ke konsumen bakso.
Semi langsung
Perdagangan ini melalui perantara. Konsumen membeli barang tidak langsung ke produsen, melainkan ke pedagang eceran. Jadi, produsen menjual barang ke pedagang eceran.
Contoh: reseller, warung, toko, minimarket, dan supermarket.
Tidak langsung
Perdagangan ini dilakukan dengan urutan produsen- pedagang grosir/agen/ distributor- pedagang eceran- konsumen.
Produksi Jasa
Produksi jasa merupakan produksi yang menghasilkan produk bukan berupa barang, namun berupa jasa.
Dalam melakukan produksi ini dibutuhkan keahlian tertentu. Hasil dari produksi jasa berwujud tidak konkret, tidak kasat mata, dan tidak bisa dipegang, namun keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya.
Contoh: jasa konseling, jasa keuangan, jasa pendidikan, transportasi, dan lain-lain.
Produksi dapat dibedakan menjadi:
Merupakan produksi yang prosesnya berlangsung cepat dan dinikmati segera oleh konsumen.
Jenis produksi ini merupakan jenis produksi yang pertama kali muncul di Indonesia. Hasil dari produksi berjangka pendek mudah ditemukan dan sifatnya sangat mendasar.
Sebut saja jajanan pasar, nasi pecel, dan sate adalah contoh-contoh dari produksi berjangka pendek.
Produksi berjangka panjang
Dari judulnya sudah dapat kita tebak bahwa produksi jangka panjang membutuhkan waktu yang panjang agar produk dapat dinikmati atau dimanfaatkan oleh konsumen.
Proses produksinya pun tidak sesederhana produksi jangka pendek. Budidaya ikan lele, pembangunan rumah, budidaya lobster merupakan beberapa contoh dari produksi berjangka panjang.
Produksi terus-menerus atau berkelanjutan
Dalam prosesnya menghasilkan produk, proses dan waktu yang dibutuhkan memerlukan kelanjutan yang kontinu.
Dalam proses, produksi jenis ini menggabungkan bahan lain atau alat lainnya agar hasil produksi dapat terselesaikan.
Pembuatan gula, karet, mie kering, merupakan beberapa contoh dari produksi jenis ini.
Produksi berselingan
Produksi ini menggunakan beberapa bahan baku yang kemudian digabungkan agar menghasilkan barang baru.
Contoh: sepeda motor, pesawat terbang, mesin, dan lain-lain.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Pengertian Ekonomi Kreatif, Beserta Ciri-ciri, Jenis dan Manfaatnya