4 Teori Masuknya Islam ke Indonesia, Beserta Sejarah Singkatnya

4 Juli 2023 14:51 WIB
Ilustrasi Teori Masuknya Islam ke Indonesia
Ilustrasi Teori Masuknya Islam ke Indonesia ( Freepik)

Sonora.ID – Ada beberapa teori masuknya Islam ke Indonesia hinga akhirnya menjadi agama yang banyak dianut oleh sebagian besar masyarakat di nusantara.

Indonesia merupakan Negara dengan penganut agama Islam terbesar di dunia, karena hampir 87 persen penduduk Indonesia adalah pemeluk agama Islam.

Proses masuknya Islam ke Indonesia melalui perjalanan yang panjang. Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang dari berbagai bangsa. 

Mereka datang ke Indonesia untuk berdagang sambil berdakwah. Islam di Indonesia juga dibawa oleh ahli agama atau ulama yang memang bertujuan untuk menyebarkan agama Islam di Indonesia.

Teori besar yang menjelaskan proses masuknya Islam ke Indonesia yaitu, teori Gujarat, teori Mekkah, teori Persia, dan teori Cina.

Baca Juga: Sejarah Peran Sukarni dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia!

Nah berikut penjelasan 4 teori masuknya Islam ke Indonesia, beserta sejarah singkatnya.

1. Teori Gujarat

Teori masuknya Islam ke Nusantara yang pertama adalah Teori Gujarat (India).

Menurut Teori Gujarat, Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dengan dibawa oleh para pedagang Gujarat.

Pada waktu itu, para pedagang Gujarat datang dari Selat Malaka dan kemudian membangun hubungan dagang dengan orang-orang lokal di bagian barat Nusantara.

Salah satu bukti pendukung Teori Gujarat adalah ditemukannya makam Malik As-Saleh 1297, yang dikatakan mirip dengan batu nisan di Gujarat.

Adapun tokoh yang mengemukakan Teori Gujarat adalah seorang asal Belanda bernama Snouck Hurgronje.

Hurgrone berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui orang India, bukan Arab.

Ia juga menyatakan ada beberapa persamaan unsur-unsur Islam antara di Nusantara dan India.

2. Teori Persia

Selanjutnya ada teori Persia yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13 dengan dibawa oleh para pedagang Persia.

Dua tokoh yang mencetus teori Persia adalah Husein Djajadiningrat dan Umar Amir Husein.

Djajadiningrat bependapat bahwa tradisi dan kebudayaan Islam yang ada di Indonesia memiliki beberapa persamaan dengan Persia.

Contohnya, seni kaligrafi yang berpahat batu-batu nisan bercorak Islam di Nusantara.

Lalu, ada juga budaya Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Sumatera Barat yang konon serupa dengan ritual yang dilakukan di Persia setiap tanggal 10 Muharram.

Kendati demikian, aliran agama Islam yang dianut di Persia berbeda dengan Indonesia.

Aliran Islam di Persia adalah Syiah, sedangkan di Indonesia sebagian besar masyarakat Muslim menganut aliran Sunni.

Dengan demikian, teori Persia ini dianggap kurang relevan dengan fakta-fakta yang ada.

Baca Juga: 5 Sumber Sejarah Kerajaan Singasari, Beserta Penjelasan Singkatnya

3. Teori Arab (Mekah)

Kemudian selanjutnya ada teori Arab (Mekah) yang merupakan teori Islam yang menyebutkan bahwa Islam masuk ke Indonesia langsung dari Arab (Mekah) pada masa kekhalifahan.

Teori ini didukung oleh J.C. van Leur hingga Buya Hamka atau Abdul Malik Karim Amrullah.

Pada bukunya yang berjudul sejarah umat islam yang terbit pada tahun 1997, Buya Hamka menjelaskan bukti-bukti masuknya agama Islam di Indonesia.

bukti yang dimaksud Buya Hamka ini adalah berupa sumber dari naskah kuno Cina yang menyebutkan bahwa sekelompok Bangsa Arab yang bermukim di pesisir barat Pulau Sumatera pada tahun 625 Masehi

Selain itu, di kawasan tersebut yang pada saat itu merupakan kekuasaan Kerajaan Sriwijaya juga ditemukan batu nisan yang bertuliskan nama Syekh Rukunuddin yang wafat pada tahun 672 Masehi.

Teori ini juga didukung oleh TW. Arnold yang menyatakan bahwa pada masa itu Bangsa Arab merupakan bangsa yang dominan dalam perdagangan di nusantara.

Kemudian mereka menikah dengan warga pribumi dan berdakwah di nusantara.

4. Teori Cina

Penyebaran Islam di Indonesia juga diperkirakan masuk dari Cina.

Ajaran Islam berkembang di Cina pada masa Dinasti Tang (618-905 M), dibawa oleh panglima muslim dari kekhalifahan di Madinah semasa era Khalifah Ustman bin Affan, yakni Saad bin Abi Waqqash.

Kanton pernah menjadi pusatnya para pendakwah muslim dari Cina. Jean A. Berlie (2004) dalam buku Islam in China menyebut relasi pertama antara orang-orang Islam dari Arab dengan bangsa Cina terjadi pada 713 M.

Diyakini bahwa Islam memasuki Nusantara bersamaan migrasi orang-orang Cina ke Asia Tenggara.

Mereka dan memasuki wilayah Sumatera bagian selatan Palembang pada 879 atau abad ke-9 M.

Bukti lain adalah banyak pendakwah Islam keturunan Cina yang punya pengaruh besar di Kesultanan Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa, seiring dengan keruntuhan Kemaharajaan Majapahit pada perjalanan abad ke-13 M.

Sebagian dari mereka disebut Wali Songo. Dalam buku Sejarah yang ditulis oleh Nana Supriatna diungkapkan, Kesultanan Demak didirikan oleh Raden Patah, putra Raja Majapahit dari istri seorang perempuan asal Cina yang telah masuk Islam.

Raden Patah yang memiliki nama Cina, Jin Bun, memimpin Demak bersama Wali Songo sejak 1500 M.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 dan Maknanya Secara Singkat

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm