Sedimentasi aeolis membentuk berbagai bentang alam seperti gurun pasir, bukit pasir, bukit pasir pesisir, yardang, loess, lubang deflasi angin, dan juga ventifact.
3. Sedimentasi marine
Jenis-jenis sedimentarsi berikutnya adalah sedimentasi marine yang merupakan proses pengendapan yang disebabkan oleh air laut.
Air laut dalam bentuk arus, ombak, tekanan gelombang, pasang dan juga surut membawa berbagai materi dan mengandapkannya.
Sedimentasi marine membentuk berbagai bentang alam seperti tombolo, jurang laut, gua laut, lengkungan laut, celah sempit di tembok laut, lubang semburan air laut, lembah gantung, pantai, dan tebing laut.
4. Sedimentasi glasial
Jenis sedimentasi selanjutnya adalah sedimentasi glasial. Sedimentasi glasial adalah proses pengendapan materi yang dilakukan oleh es atau gletser.
Sama seperti jenis sedimentasi lainnya, sedimentasi glasial juga membentuk berbagai bentang alam. Contohnya adalah pasir glaciofluvial, danau glasial, lembah glasier, esker, moraine, drumlin, dan kettle.
Baca Juga: Pengertian Geografi Menurut Para Ahli, Lengkap dengan Prinsip Dasarnya
Cara Mengatasi Sedimentasi
1. Menanggulangi Erosi Permukaan
Adapun cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah menanam vegetasi untuk mencegah kerusakan tanah. Anda bisa melakukannya dengan menanam pohon, melakukan reboisasi, mencegah kebakaran hutan, melestarikan DAS, DSB.
2. Melakukan Pengendalian Sedimentasi
Cara mengatasi sendimentasi berikutnya adalah dengan mengupayakan agar pengendapan bisa terkontrol dan ada di wilayah tertentu.
Contohnya dengan penggerukan endapan untuk dipindah ke wilayah lain, pembangunan tempat endapan sungai, pembuatan kantong lumpur.
3. Mengendalikan Bahan Sedimen
Cara untuk mengendalikan material sedimen dilakukan dengan membuat penahan sedimen, membuat sabo dam, penahan sedimen, membuat kantong lumpur, dan menjalankan metode bottom control structure.