Sonora.ID - Sedimentasi termasuk dalam materi Ilmu Geografi kelas X yang dipelajari siswa di sekolah.
Dalam proses sedimentasi ini, siswa akan mempelajari lebih lanjut tentang permukaan bumi dan cara mengatasinya.
Pengertian Sedimentasi
Sedimentasi adalah sebuah proses pengendapan berbagai bahan hasil dari erosi yang terjadi di suatu titik wilayah.
Ada material yang mengalami pengendapan karena beberapa penyebabnya seperti bahan yang terbawa angin, terbawa gletser, atau terbawa oleh air yang mengalir.
Keitka bahan tersebut terbawa oleh beberapa faktor ini, nantinya bahan itu akan menumpuk di suatu tempat dan akhirnya akan bergelombol. Itulah yang disebut dengan pengertian sedimentasi.
Baca Juga: Mengenal Dua Macam Aspek Geografi: Fisik dan Sosial
Selanjutnya, bahan yang terendapkan ini lama kelamaan akan mengeras dan membentuk batuan yang kita kenal dengan sebutan batuan sedimen.
Jenis-Jenis sedimentasi
Berdasarkan penyebabnya, jeni-jenis sedimentasi dibagi menjadi empat. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Sedimentasi akuatis
Jenis sedimentasi akuatis merupakan sebuah proses pengendapan yang disebabkan oleh aliran air. Aliran air daratan yang terpengaruh gaya gravitasi dan selalu mengarah ke lautan, membawa serta materi seperti kerikil, pasir, dan berbagai partikel tanah lainnya.
Materi tersebut kemudian akan mengalami sedimentasi dan membentuk berbagai bentuk permukaan bumi.
Contohnya adalah kipas alluvial, tanggul alam, delta, danau tapal kuda, dan juga meander.
2. Sedimentasi aeolis
Jenis sedimentasi aeolis merupakan bentang alam yang terbentuk melalui sedimentasi oleh tenaga angin.
Istilah aeolis atau aeolian diambil dari nama Dewa Angin dalam mitologi Yunani, yaitu Aeolus.
Baca Juga: Pengertian Benua dan Jenis-Jenisnya, Ada Apa Saja?
Dalam sedimentasi aeolis, angin mengangkut berbagai materi dari satu tempat ke tempat lainnya sehingga mengakibatkan pengendapan.
Seperti angin, air juga membawa materi dengan mengikisnya dari lingkungan sekitar. Namun, tidak seperti air yang selalu mengangkat sedimen ke daerah yang lebih rendah. Angin dapat mengangkat sedimen ke daerah yang lebih tinggi.
Sedimentasi aeolis membentuk berbagai bentang alam seperti gurun pasir, bukit pasir, bukit pasir pesisir, yardang, loess, lubang deflasi angin, dan juga ventifact.
3. Sedimentasi marine
Jenis-jenis sedimentarsi berikutnya adalah sedimentasi marine yang merupakan proses pengendapan yang disebabkan oleh air laut.
Air laut dalam bentuk arus, ombak, tekanan gelombang, pasang dan juga surut membawa berbagai materi dan mengandapkannya.
Sedimentasi marine membentuk berbagai bentang alam seperti tombolo, jurang laut, gua laut, lengkungan laut, celah sempit di tembok laut, lubang semburan air laut, lembah gantung, pantai, dan tebing laut.
4. Sedimentasi glasial
Jenis sedimentasi selanjutnya adalah sedimentasi glasial. Sedimentasi glasial adalah proses pengendapan materi yang dilakukan oleh es atau gletser.
Sama seperti jenis sedimentasi lainnya, sedimentasi glasial juga membentuk berbagai bentang alam. Contohnya adalah pasir glaciofluvial, danau glasial, lembah glasier, esker, moraine, drumlin, dan kettle.
Baca Juga: Pengertian Geografi Menurut Para Ahli, Lengkap dengan Prinsip Dasarnya
Cara Mengatasi Sedimentasi
1. Menanggulangi Erosi Permukaan
Adapun cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah menanam vegetasi untuk mencegah kerusakan tanah. Anda bisa melakukannya dengan menanam pohon, melakukan reboisasi, mencegah kebakaran hutan, melestarikan DAS, DSB.
2. Melakukan Pengendalian Sedimentasi
Cara mengatasi sendimentasi berikutnya adalah dengan mengupayakan agar pengendapan bisa terkontrol dan ada di wilayah tertentu.
Contohnya dengan penggerukan endapan untuk dipindah ke wilayah lain, pembangunan tempat endapan sungai, pembuatan kantong lumpur.
3. Mengendalikan Bahan Sedimen
Cara untuk mengendalikan material sedimen dilakukan dengan membuat penahan sedimen, membuat sabo dam, penahan sedimen, membuat kantong lumpur, dan menjalankan metode bottom control structure.