Dan juga arti saling mendoakan
Sahabatku,
Izinkan aku untuk merindumu
Izinkan aku untuk menyimpan namamu dalam hatiku
Agar kita tetap bersama selalu
Meskipun hanya di dalam kalbu
Masih ingat ketika pertama melangkah di pintu ini?
Seragam merah putih awal kita bertemu
Kini…
Kita terpisah dengan seragam-seragam baru
Dengan impian-impian baru
Di rumah ilmu ini
Kita berjuang menggali pengetahuan
yang tercecer di lisan guru
Tersembunyi di buku-buku
Di rumah ini,
Kita merasakan marah,
Menahan benci dan dengki
Seringkali menahan tangis
Tak terkecuali tertawa ria
Masih ingatkah kawan?
Tentang impian cita kita?
Dokter, guru, pengusaha atau penyanyi?
Inilah akhir dari sebuah awal
Pintu terakhir menuju dunia baru
Semangat wahai para pejuang
Kita bertemu sebagai pemenang
Puisi Tentang Sahabat
Sebentar lagi kita akan berpisah
Berpencar menempuh tujuan demi masa depan
Kita akan berpisah
Dan mungkin takkan perjumpa lagi
Wahai kawan,
Di depan mata perpisahan itu berada
Kebersamaan kita akan menjadi kenangan hati
Kebersamaan kita akan jadi cerita
Tawa kita,
Canda kita,
Marah kita,
Semua emosi kita dulu hanya beku jadi enangan indah
Kita berpisah demi segenggam impian
Impian yang berbeda juga jalan yang berbeda
Semuanya untuk masa depan yang kita cita-citakan
Hari ini kita berada di sini
Di ruang kotak ini
Semua cerita dan tokoh di mulai
Ada tawa ada tangis ada kebersamaan
Yang takkan mungkin terlupa begitu saja
Semua cerita tentang kelas kita
Beserta penghuninya adalah kita
Kebersamaan yang tercipta tiga tahun
Takkan mungkin terhapus permanen hanya karena raga kita jauh
Mencontek, mengobrol di kelas
Berbisik jika tak ada guru
Dan tertawa, sebenatar lagi itu hanya akan jadi cerita
Apakah kamu ingat sesuatu?
Tangisan yang kamu keluarkan dari matamu
Tangan yang saat itu mengusap lembut pipimu
Berdiri dan bangkitlah!
Jalan kecil ini harus kita lewati
Alangkah indahnya hidup jika kita terus bersama
Canda tawamu selalu aku rindukan
Dalam bahagia dan sedih, kita selalu bersama
Semua rintangan akan kita lewati
Aku sungguh merindukannya
Kebersamaan adalah hal yang penting
Engkau seumpama penyempurna keluarga
Lama sudah rasanya ku tunggu
Aku ingin merasakan kebersamaan itu
Aku ingin kembali merasakannya
Ramainya suasana yang menambah riang hati
Andai aku bisa merasakan semuanya
Kemana aku harus mencarimu
Oh Tuhan….
Berikanlah aku sahabat seperti itu lagi
Ketika aku masih sendirian, Tuhan memperhatikanku
Kala itu aku tidak merasakan kehadiran itu perlu
Aku bisa menikmati sendiri waktuku
Tapi ternyata Tuhan tahu diam-diam aku bersama pilu
Ketika malam gelap dan dingin, Tuhan memelukku
Dia berbisik ketika sudah lelap tidurku
"Besok akan kukirim hadiah untukmu"
Lalu ketika terbangun, sudah jelas rupamu
Kadang tawamu lebar, tapi sering juga malu-malu
Bersamamu rasanya cepat sekali waktu berlalu
Kamu selalu jadi pendengar setiaku
Selalu bertanya apa aku perlu bantuanmu
Aku merasakan kehadiran Tuhan melalui pelukmu
Kuharap akan lebih banyak waktu bahagia bersamamu
Tuhan, semoga tahun-tahun jangan terlalu cepat berlalu
Maaf teman,
Kau memang bukan penyimak cerita
Kau juga bukan penanggap yang baik
Tapi setidaknya, kau penutup cerita semua ini
Seringkali kau menjadi pusat perhatian di akhir cerita
Dan kau berguna
Tak masalah bukan?
Ternyata kau adalah sahabatku
Aku masih menganggapmu
Ketika aku dihadapkan pada pilihan
Ketika aku dihadapkan pada keresahan
Siapa yang selalu aku jadikan tempat berkeluh kesah?
Siapa yang aku jadikan tempat menghela napas?
Ialah dirimu..
Sahabatku yang akan kurindu
Kepergianmu nanti
Akan menjadi bagian terberat hidupku
Tetap tenang
Sungguh sahabat, aku akan selalu sayang
Doaku akan kutuangkan dalam kerinduan
Perhatianku tak akan lekang oleh waktu..