Merdeka! merdeka!
Puisi 4
Menjadikan kita satu
satu tumpah darah
satu bangsa
satu bahasa
Memberikan kita rasa
rasa cinta
rasa suka cita
rasa bangga
Berkat sumpahmu
kini garuda telah bangkit
bangkit dari kematian yang suri
Perjuanganmu sungguh kemuliaan
takkan dapat tergantikan
terimakasih pemuda
Puisi 5
Saat Seorang Pemuda Bersumpah
(Lins Ladya)
Darah bergejolak saat terhina
gemetar tubuhnya saat melihat ketidak setujuan
gemetar giginya berpadu dengan nafsu
kepalan tangannya sekuat batu
robohkan segala ketidaknyamanan!
Itulah yang terbesit dalam dadanya
Sekali lagi berbuat semena-mena
Pemuda tak kuasa menahan amarahnya
Selain maju terus maju
pantang bagi pemuda kembali mundur
karena pemuda adalah jiwaku dan jiwamu
Puisi 6
Bangun Saudaraku
Selamat pagi Indonesia
Selamat kembali menyapu luka
Biarkan kami yang bekerja
Mengusap luka yang tak pernah reda
Bangun saudara-saudaraku
Jadikan Garuda kembali terbang
Agar membawa racun pergi dari negeri
Memakan tikus-tikus yang tak tahu diri
Salam dari kami para pemuda pemudi
Kami merindukan demokrasi dan keadilan
Sumpah kami bukan serapah
Sumpah kami adalah perjuangan dan darah
Puisi 7
Puisi Sumpah Pemuda
(Sulastri)
Para Muda Mudi di Kota Batavia
Pada Sistem Era Orde lama
berkumpul di meja bersama
Bersatu padu, yang satu
dengan yang lainnya
Menyatakan bahwa,
Negara kita satu
Bangsa kita satu
Bahasa kita satu
Indonesia!
Demi cita-cita bangsa
Demi tonggak kesatuan
rakyat Indonesia
Sumpah pemuda
ialah makna dasar
menjaga Indonesia
Jika kita itu sama,
sama-sama terlahir dari Indonesia
Puisi 8
Pemuda Kebanggaan Negeri
Negeriku hari ini sedang berselimut duka
Para penduduk sudah lama tak bercerita
Sibuk bercermin mengkhawatirkan muka
Tentang hari ini; apakah dapat gaji atau malah air mata
Pandemi menerangkan banyak kisah
Menjadikan mimpi kita hilang arah
Saban hari hanya bertanya tentang apakah
Bingung atas musibah; ini ujian atau anugerah
Lalu kepada siapa aku boleh menitip cita?
Tiada pilihan lain kecuali pemuda