5 Puisi Bulan Desember Menyentuh Hati Tahun 2023, Indah dan Penuh Makna

2 Desember 2023 14:00 WIB
5 Puisi Bulan Desember Menyentuh Hati Tahun 2023
5 Puisi Bulan Desember Menyentuh Hati Tahun 2023 ( unsplash.com)

Sonora.ID - Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu menuju ke penghujung tahun.

Salah satu cara mengucapkan selamat datang Desember tahun 2023 adalah dengan berkirim puisi.

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata, irama, dan rima sebagai media penyampaian untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran penyair.

Dengan puisi bulan Desember, kita bisa mengutarakan isi hati dengan rasa syukur maupun harapan-harapan baru.

Berikut Sonora.ID rangkum sederet puisi bulan Desember menyentuh hati tahun 2023. Yuk langsung saja simak:

Selamat Datang Desember

Selamat datang Desember

Aku baru saja bangun

Belum rela menarik selimut

Hari ini masih dingin seperti biasanya

Masih mencium semerbak sunyi

Berteman dengan almanak kusam

Tertawa kepada cermin

Menyapu kisut dan kedut

Mengurut pundak

Menggemburkan nadi yang kemarin gersang oleh masuk angin

Baca Juga: 7 Puisi Bulan Desember, Menyentuh Hati dan Penuh dengan Motivasi

Selamat datang Desember

Aku masih menunggu terangnya purnama terakhir di tahun masehi

Ditemani kerlap-kerlip kejora

Kembang api warna-warni

Juga asap kendaraan yang mengepul

Sungguh jalanan yang sesak

Semua orang ingin menyambut tamu agung

Tapi lupa dengan tamu lama

Mereka yang sudah duduk sendiri di sebelas purnama terakhir

Menatap kalender usang

Memindahkan tanggalnya sendiri

Mencoret hari-hari berubah cuti

Belum ingin menghapus mimpi dan berhenti berjuang

Selamat datang Desember

Bulan yang basah dan berangin

Bulan penuh keluh kesah dan harapan atas ingin

Ceriaku sudah bertumbuh

Malasku sudah berlabuh

Maka izinkan aku bangun lebih cepat daripada azan Subuh.

 Baca Juga: 20 Puisi tentang Guru, Singkat tetapi Sarat Makna dan Pesan!

Sedih di Bulan Desember

Cinta adalah sembilu

Menikam tepat di relung kalbu

Kala tak temukan seutas biru

Rindu jadi batu

Pilu merayu

Lupakan bahasa ibu

Relakan terkasih; titahmu

Desember kepingan luka

Mengalir bak mata air; air mata

Mengurung di labirin rasa

Hitam pudarkan semua cahaya

Pada asa tak lagi sama

Labuhkan biduk di muara sua

Berpeluk fatamorgana

Desember persandingan terang pada temaram

Tarian birahi tanpa intonasi

Pada mimpi tak tergenapi

Kidung sunyi selaksa duri

Bumi pijakan diri langit naungan hati

Merepih jiwa dilarik janji

Dalam balutan tabir misteri

Desember desir hari penghabisan

Mengupas pikiran serupa sayatan

Kalam-kalam hujatan

Menggiring jiwa pada renungan

Tak selalu ada pelangi seusai hujan

Semua diam tersimpan

Kidungkan lirih nada kematian.

Hujan Bulan Desember

Hujan terasa lebih deras, lebih lebat di bulan ini

Bulan Desember, bulan akhir semua bulan

Hujan bulan Desember

Membasahi semua jalan kenangan

Buliran air mengaliri lubang-lubang sepi

Melewati terowongan hati yang hitam, kelam

Bermuara pada lautan masa lalu

Hujan bulan Desember

Lebih deras lebih lebat dari hujan bulan Juni

Membanjiri pelosok hati yang kering

Karna terbakar api amarah dan nafsu

Airnya meluap-luap, menghancurkan sekat ikhlas dan sabar

Desember bermula banjir

Diakhir banjir

Menyisakan serpihan rindu

Ranting-ranting duka

Sampah-sampah mimpi

Yang kini berserakan

Dan terbuang di jalanan yang bernama cinta.

Baca Juga: 10 Puisi Hari Guru Nasional 25 November 2023, Bikin Nangis Tersedu


Desember Kelabu

Irama langkahku terhenti di pengujung tahun

Napas ini mulai terengah

Banyak impian

Sayang dia pergi dengan jengah

Aku tersadar

Hati ini semakin kosong

Tak ada warna

Tak ada teman

Tak ada sahabat

Sibukku fana

Senyumku gelap

Sedikit pun tak terlirik oleh gemerlap

Ternyata Desember ini kelabu

Harap hampanya menyayat kalbu

Mengurung senyumku dalam belenggu

Serasa ada bangku kosong yang menyuruhku duduk berselimut debu

Desember kelabu

Aku terharu dengan sedihku

Sedih karena tak tampak lagi langit biru

Hingga kini

Aku masih terengah

Aku masih ingin menghabiskan sisa napas untuk menggeru.

 Baca Juga: 9 Puisi tentang Palestina, Penuh Pesan Moral yang Menyayat Hati

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm