2. Di Jepang: kenangan akan surga tropis yang seharusnya dimiliki
Masyarakat Jepang lumayan familiar dengan “Bengawan Solo”. Mereka mengenalnya dari film-film hingga penampilan drama teater. Banyak film-film Jepang yang menggunakan musik “Bengawan Solo”, baik instrumental maupun disertai vokal. Daftar panjang film ini terdiri dari: Bungawan Soro (1951) karya Kon Ichikawa, Stray Dogs (1949) karya Akira Kurosawa, The Quiet Duel (1949) karya Akira Kurosawa, dan An Autumn Afternoon (1962) karya Yasujiroo Ozu. Selain itu, drama teater berjudul “Minami Juujisei” juga turut menyumbang popularitas lagu ini.
Pada tahun 1944, musisi Ichiroo Fujiyama mentranskrip “Bengawan Solo” dan membawanya ke Jepang. Kemudian pada 1947, Toshi Matsuda merilis sebuah rekaman yang dinamakan dengan judul yang sama dalam aksara katakana, ブンガワン・ソロ (Bungawan Soro). Banyak perubahan dalam liriknya jika diterjemahkan.
Baca Juga: Sejarah Panjang Sepanjang Sungai Bengawan Solo
Bengawan Solo,
Tak ada habisnya (hate shinaki)
Berdoa untuk arus yang bersih hari ini (kiyoki nagare ni kyoo mo inoran)
Bengawan Solo,
Bertaburan mimpi (yume ooki)