Sonora.ID - Berikut ulasan selengkapnya mengenai "15 Gejala Panic Attact, Lengkap dengan Penyebab dan Cara Menghandlenya".
Panic Attack merupakan salah satu serangan panik yang mana masuk kedalam gangguan mental yang bisa mempengaruhi kondisi seseorang.
Umumnya Panick Attack bisa menganggu aktivitas sosial penderitanya baik secara mendadak atau intens.
Adapun kondisi ini kerap ditandai engan munculnya perasaan ketakutan yang sangat kuat dan kecemasan yang kerap melanda secara tiba-tiba tanpa ada pemicu yang jelas.
Hal ini mendadak terjadi kapan pun bahkan pada saat kondisi penderita sedang baik-baik saja.
Pada saat sang penderita mengalami serangan panik mereka akan merasakan gejala fisik seperti detak jantung mengalami peningkatan detakan secara derastis, sesak nafas, gemetar, keringat berlebihan serta sensasi mati rasa dan kesemutan di tubuh.
Baca Juga: Nikita Willy Curhat Keguguran, Waspada Gejala Keguguran Trimester 1
Kemudian mereka merasa kehilangan kendali atas diri mereka sendiri yang mana menyebabkan rasa takut yang sangat mendalam.
Biasanya rasa gelisah atau ketakutan berlebihan yang dialaminya terjadi dalam waktu singkat yakni berkiwsar beberapa menit hingga setengah Jam.
Umumnya serangan panik terjadi secara sporadic dan akan mereda dengan sendirinya setelah situasi atau keadaan pemicunya berakhir.
Tapi tidak menutup kemungkinan panic attact akan terjadi secara berulang dan terus menerus terjadi pada jangka waktu yang lebih lama.
Gejala Panic Attack
Gejala-gejala yang menyertai serangan panik bisa sangat bervariasi, tetapi umumnya termasuk,
Baca Juga: Apa Itu Bakteri Mycoplasma Pneumoniae: Penularan dan Gejala
Berkeringat secara berlebihan
Gelisah atau pikiran yang tidak masuk akal
Takut yang berlebihan
Mulut kering
Ketegangan otot
Gemetar atau menggigil
Sesak napas
Detak jantung yang cepat
Kram perut
Nyeri dada yang terutama dirasakan di sisi kiri
Mual
Sensasi mati rasa atau kesemutan
Dorongan untuk buang air besar atau kecil
Telinga berdengung
Sakit kepala
Pusing atau bahkan pingsan
Durasi serangan panik biasanya berkisar antara 5 hingga 20 menit, tetapi dalam beberapa kasus bisa berlangsung lebih lama hingga beberapa jam.
Frekuensi serangan panik sangat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi individu.
Baca Juga: Pengertian, Penyebab, dan Gejala Kanker Sarkoma yang Diidap oleh Alice Norin
Penyebab Serangan Panik
Adapun penyebab serangan panik adalah sebuah hal yang cukup kompleks dan hingga saat ini belum mampu dijabarkan oleh para ahli.
Serangan panik terjadi ketika otak memberikan perintah kepada system saraf untuk merespons dengan respon melawan atau menghindar.
Kemudian hal ini membuat tubuh menghasilkan zat kimia seperti adrenalin sehingga memicu beragam gejala fisik.
Adapun gejala fisik yang ditimbulkan seperti detak jantung meningkat, frekuensi napas dan aliran darah keotot cukup tinggi.
Meskipun belum ada penyebab yang pasti untuk serangan panik, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya.
Faktor-faktor tersebut meliputi stres berkelanjutan, pengalaman trauma atau tekanan emosional yang kuat, kesulitan dalam mengendalikan amarah, perubahan suasana tiba-tiba atau sensory overload, masalah kehidupan seperti perceraian atau masalah keuangan, faktor genetik, perubahan pada fungsi otak, konsumsi kafein berlebihan, dan aktivitas fisik yang terlalu berat.
Baca Juga: Mulut Sering Terasa Asam? Bisa jadi Itu Gejala Penyakit