6. Mengatur kadar gula darah

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa minuman yang mengandung ekstrak dari buah tin dengan dosis tinggi mempunyai indeks glikemik (GI) yang lebih rendah dibandingkan dengan minuman tanpa ekstrak buah tin, maka mempunyai efek yang lebih baik pada kadar gula darah.

7. Kaya akan antioksidan

Buah tin sebagai pembangkit tenaga antioksidan, buah ini dapat menetralkan radikal bebas dalam tubuh serta melawan penyakit. Semakin matang buah tin, semakin banyak antioksidan yang dikandungnya. 

8. Dapat menurunkan kolesterol 

Dalam buah tin terdapat kandungan pectin, serat larut yang dapat menurunkan kolesterol. Peran dari serat buah tin untuk membersihkan kelebihan kolesterol dalam sistem pencernaan dan membawanya ke usus untuk menghilangkannya. 

9. Meningkatkan kesehatan pencernaan

Selanjutnya, manfaat buah tin dapat meminimalisir terjadinya sembelit dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

Baca Juga: 8 Manfaat Buah Langsat untuk Kesehatan, Sehatkan Jantung dan AntiKanker

10. Meminimalisir terjadinya degenerasi makula 

Buah ini mengandung vitamin A dalam jumlah tinggi, vitamin tersebut sebagai antioksidan yang dapat meningkatkan kesehatan mata.

Buah tin dapat membantu meminimalisir atau mencegah terjadinya degenerasi makula yang merupakan penyebab utama dari kehilangan penglihatan pada orang tua.

11. Dapat menyembuhkan anemia

Buah tin menjadi salah satu solusi bagi penderita anemia. Karena buah tin kering mengandung zat besi yang merupakan komponen hemoglobin.

Manfaat buah tin kering yang lain dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.

12. Perkembangan otak janin

Apabila kamu sedang mengalami kehamilan, dengan mengonsumsi buah tin dapat meningkatkan perkembangan otak janin. Karena buah tin kaya akan omega 3 dan folat yang sangat penting untuk perkembangan otak.

13. Meningkatkan kesehatan jantung

Buah tin juga berfungsi untuk mengurangi kadar trigliserida dalam darah dan berkontribusi dalam peningkatan kesehatan jantung. Trigliserida merupakan partikel lemak dalam darah yang menyebabkan adanya penyakit jantung.