Menarik pasangan untuk kawin, terutama pada kunang-kunang.
Sinyal antaranggota spesies untuk koordinasi atau peringatan.
Mengejutkan atau mengalihkan perhatian predator.
Mimikri untuk meniru spesies beracun atau berbahaya.
Kontra-iluminasi untuk menyamarkan bayangan di air.
Memancing mangsa dengan cahaya, seperti pada ikan pancing laut dalam.
Menerangi mangsa untuk memudahkan perburuan.
Menyamarkan diri dengan menyesuaikan cahaya tubuh dengan lingkungan sekitar.
Beberapa organisme menggunakan bakteri bioluminesen untuk fungsi tertentu.
Mengusir parasit atau organisme berbahaya dengan cahaya.
Membantu navigasi atau orientasi dalam lingkungan gelap.
Baca Juga: 40 Contoh Kalimat Transitif dan Intransitif Kelas 4 SD Beserta Penjelasannya
Contoh Bioluminescence
Bioluminesensi sebagian terjadi pada organisme laut (tidak terjadi pada organisme air tawar, namun ada juga yang terjadi pada organisme darat. Berikut adalah contoh bioluminesensi!
Kunang-kunang
Dilansir dari Scientific American, cahaya kunang-kunang dihasilkan oleh reaksi kimia antara kalsium adenosine trifosfat (ATP), luciferin, dan luciferase.
Adapun, para ilmuan memperkirakan bioluminesensi pada kunang-kunang dikatalis oleh gas oksida nitrat. Kunang-kunang menghasilkan cahaya untuk menarik lawan jenis.
Laut yang bercahaya
Permukaan laut dapat bercahaya, membentuk suatu fenomena unik yang indah. Laut yang bercahaya adalah fenomena bioluminesensi yang dihasilkan oleh organisme bioluminesensi seperti kumpulan bakteri bioluminesensi, fitoplankton, dan juga alga.
Organisme yang merasa terancam akan bereaksi dan menghasilkan cahaya. Cahaya tersebut akan menarik predator besar dan mengusir predator kecil yang memakan organisme bioluminesensi tersebut.
Teripang yang bercahaya
Teripang yang terpotong karena terserang predator, membuat potongan tubuhnya bercahaya.
Sehingga, predator akan terfokus pada cahaya tersebut dan teripang dapat melarikan diri. Teripang kemudian dapat beregenerasi setelah diserang oleh predator.