Sonora.ID – Pernahkah kamu mendengar tentang fenomena bioluminescence? Simak berikut ini adalah penjelasan mengenai bioluminescence atau bioluminesensi.
Pernahkah kamu melihat air laut yang bercahaya padahal tidak ada lampu atau penerangan apa pun? Hal itu adalah fenomena biokimia yang disebut bioluminesensi atau bioluminescence.
Apa yang dimaksud dengan bioluminescence? Dan apa saja faktor yang menyebabkannya? Simak berikut ini adalah penjelasannya.
Baca Juga: Pengertian dan Manfaat PIN Polio yang Diselenggarakan oleh Kemenkes RI
Pengertian bioluminescence
Bioluminescence atau biolumenesensi adalah fenomena terpancarnya cahaya dari tubuh makhluk hidup.
Di mana makhluk hidup dapat memancarkan cahaya baik sementara ataupun secara terus-menerus dari tubuhnya.
Cahaya yang dipancarkan dapat berupa cahaya berwarna kuning, oranye, biru, ungu, ataupun hijau.
Penyebab bioluminescence
Fenomena diproduksinya cahaya dalam tubuh makhluk hidup atau bioluminesensi disebabkan oleh reaksi kimia.
Menurut ReefCause Conservation, bioluminesensi terjadi karena adanya dua bahan kimia berupa senyawa organik luciferin dan enzim luciferase.
Di mana jika luciferin bereaksi dengan oksigen, maka cahaya tampak akan dipancarkan.
Namun, tidak semua reaksi bioluminesensi melibatkan enzim luciferase.
Melansir dari National Geographic, beberapa reaksi bioluminesensi melibatkan ion reaksi yang disebut sebagai fotoprotein.
Reaksi antara luciferin, oksigen, dan fetoprotein untuk menghasilkan cahaya biasanya dikatalis oleh ion kalsium.
Reaksi bioluminesensi menghasilkan cahaya dingin. Cahaya dingin adalah cahaya hampir tidak menghasilkan radiasi termal atau jenis panas apapun.
Artinya, cahaya yang dihasilkan bioluminesensi cenderung dingin dan hanya sedikit menghasilkan energi panas.
Baca Juga: 12 Contoh Soal Relasi dan Fungsi Lengkap dengan Pembahasan Jawabannya
Fungsi Bioluminescence
Fungsi bioluminescence sangat beragam dan telah berevolusi untuk memenuhi berbagai kebutuhan organisme di lingkungan mereka. Berikut adalah beberapa fungsi utama bioluminescence:
Menarik pasangan untuk kawin, terutama pada kunang-kunang.
Sinyal antaranggota spesies untuk koordinasi atau peringatan.
Mengejutkan atau mengalihkan perhatian predator.
Mimikri untuk meniru spesies beracun atau berbahaya.
Kontra-iluminasi untuk menyamarkan bayangan di air.
Memancing mangsa dengan cahaya, seperti pada ikan pancing laut dalam.
Menerangi mangsa untuk memudahkan perburuan.
Menyamarkan diri dengan menyesuaikan cahaya tubuh dengan lingkungan sekitar.
Beberapa organisme menggunakan bakteri bioluminesen untuk fungsi tertentu.
Mengusir parasit atau organisme berbahaya dengan cahaya.
Membantu navigasi atau orientasi dalam lingkungan gelap.
Baca Juga: 40 Contoh Kalimat Transitif dan Intransitif Kelas 4 SD Beserta Penjelasannya
Contoh Bioluminescence
Bioluminesensi sebagian terjadi pada organisme laut (tidak terjadi pada organisme air tawar, namun ada juga yang terjadi pada organisme darat. Berikut adalah contoh bioluminesensi!
Kunang-kunang
Dilansir dari Scientific American, cahaya kunang-kunang dihasilkan oleh reaksi kimia antara kalsium adenosine trifosfat (ATP), luciferin, dan luciferase.
Adapun, para ilmuan memperkirakan bioluminesensi pada kunang-kunang dikatalis oleh gas oksida nitrat. Kunang-kunang menghasilkan cahaya untuk menarik lawan jenis.
Laut yang bercahaya
Permukaan laut dapat bercahaya, membentuk suatu fenomena unik yang indah. Laut yang bercahaya adalah fenomena bioluminesensi yang dihasilkan oleh organisme bioluminesensi seperti kumpulan bakteri bioluminesensi, fitoplankton, dan juga alga.
Organisme yang merasa terancam akan bereaksi dan menghasilkan cahaya. Cahaya tersebut akan menarik predator besar dan mengusir predator kecil yang memakan organisme bioluminesensi tersebut.
Teripang yang bercahaya
Teripang yang terpotong karena terserang predator, membuat potongan tubuhnya bercahaya.
Sehingga, predator akan terfokus pada cahaya tersebut dan teripang dapat melarikan diri. Teripang kemudian dapat beregenerasi setelah diserang oleh predator.