Arti Child Grooming, Tanda-tanda, Dampak, dan Pencegahan, Orang Tua Wajib Waspada!

26 September 2024 16:30 WIB
Ilustrasi, arti child grooming, penjelasan, tanda-tanda, dampak, dan pencegahannya
Ilustrasi, arti child grooming, penjelasan, tanda-tanda, dampak, dan pencegahannya ( Freepik)

Sonora.ID - Pernahkah Sahabat Sonora mendengar istilah child grooming’? Ternyata masih banyak orang yang masih merasa asing dengan istilah tersebut. Lantas, apa arti child grooming?

Saat ini, teknologi dan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi anak-anak dan remaja. 

Namun, sayangnya, kemudahan akses ini juga membuka celah bagi berbagai ancaman, termasuk ancaman child grooming. 

Mungkin istilah ini masih terdengar asing bagi sebagian dari kita, tapi memahami apa itu child grooming dan bagaimana cara melindungi anak-anak dari bahaya ini sangat penting. 

Yuk, kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Baca Juga: 8 Ciri-ciri Child Grooming, Waspada Kriss Hatta Pacari Gadis Usia 14 Tahun

Arti Child Grooming

Menurut American Psychological Association (APA), child grooming adalah tindakan manipulatif yang dilakukan oleh seorang individu dewasa untuk membangun hubungan emosional dengan anak atau remaja dengan tujuan mengeksploitasi mereka, khususnya dalam konteks pelecehan seksual. 

APA menekankan bahwa grooming adalah proses bertahap yang dirancang untuk membuat korban merasa nyaman dan percaya pada pelaku, sehingga memudahkan tindakan eksploitasi.

Sementara menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), child grooming sebagai salah satu bentuk kejahatan seksual yang dilakukan melalui tahapan-tahapan pendekatan emosional yang pada akhirnya berujung pada eksploitasi anak. 

Mereka menekankan pentingnya orang tua untuk memantau aktivitas anak-anak mereka, terutama di ranah digital, karena grooming sering kali terjadi melalui platform online.

Tahapan Child Grooming

Pelaku child grooming biasanya melalui beberapa tahapan sebelum mencapai tujuannya. Berikut adalah tahapan yang umumnya terjadi:

  • Identifikasi Korban

Pelaku mencari korban yang rentan, seperti anak-anak yang merasa kesepian, kurang perhatian dari orang tua, atau memiliki masalah emosional. Mereka sering mendekati korban melalui media sosial, permainan online, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari.

  • Membangun Kepercayaan

Setelah menemukan korban, pelaku mulai membangun hubungan dengan menawarkan dukungan emosional, hadiah, atau perhatian khusus. Tujuannya adalah untuk membuat korban merasa nyaman dan percaya pada pelaku.

  • Pemisahan dari Lingkungan

Setelah kepercayaan terbangun, pelaku berusaha menjauhkan korban dari orang-orang yang dapat melindungi mereka, seperti keluarga atau teman dekat. Ini bisa dilakukan dengan cara mengisolasi korban atau memengaruhi cara pandang mereka terhadap orang lain.

  • Eksploitasi Emosional dan Fisik

Pada tahap ini, pelaku mulai memanipulasi korban secara emosional dan sering kali berlanjut ke pelecehan fisik atau seksual. Korban yang sudah terjebak dalam hubungan ini mungkin merasa kesulitan untuk melaporkan kejadian tersebut karena takut, malu, atau merasa bersalah.

Baca Juga: Tok! Jokowi Akhirnya Teken PP Tata Cara Kebiri Kimia untuk Predator Seksual Anak

Tanda-tanda Child Grooming pada Anak

Child grooming sulit dideteksi karena pelaku sering menggunakan taktik halus yang tidak menimbulkan kecurigaan untuk mengendalikan korbannya. 

Pelaku biasanya juga mendekati keluarga korban untuk mendapatkan kepercayaan mereka, yang dapat membuat keluarga tersebut cenderung tidak mengenali perilaku pelaku.

Korban jarang melaporkan bahwa mereka merasa dirayu atau mencari bantuan karena alasan berikut:

  • Mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang dirayu, karena mereka menganggap pelaku sebagai orang yang dekat dan dapat dipercaya.
  • Mereka percaya bahwa mereka berada dalam hubungan yang penuh perhatian dan tulus dan takut merusaknya.
  • Mereka takut dengan apa yang mungkin dilakukan pelaku jika mereka melaporkan pelecehan tersebut.
  • Mereka tidak ingin menimbulkan masalah bagi pelaku.
  • Mereka menyalahkan diri sendiri karena terlibat dalam hubungan tersebut.
  • Mereka merasa malu atau khawatir untuk memberi tahu keluarga atau orang lain tentang apa yang telah terjadi pada mereka.

Selain itu, beberapa tanda umum yang mungkin ditunjukkan anak-anak ketika mereka menjadi korban child grooming meliputi:

  • Perubahan perilaku yang tiba-tiba. Anak mungkin menjadi lebih menarik diri atau menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan usianya, seperti mengompol, meskipun sudah remaja.
  • Meningkatnya waktu yang dihabiskan di luar rumah, termasuk membolos sekolah.
  • Tampak tertutup dan tidak mau membicarakan kegiatannya.
  • Penggunaan perangkat elektronik dalam jangka panjang.
  • Menerima hadiah yang tidak dijelaskan.
  • Menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang dewasa dan terlibat dalam kegiatan yang tidak sesuai dengan kelompok usianya, seperti minum alkohol atau menggunakan narkoba.
  • Memiliki hubungan atau persahabatan dengan orang yang jauh lebih tua.
  • Mengisolasi diri dari teman atau keluarga.
  • Penurunan prestasi akademik.
  • Menunjukkan perilaku seksual yang tidak pantas tidak sesuai dengan usianya.
  • Tertular infeksi menular seksual.
  • Mengalami masalah kesehatan mental.
  • Sering tampak sedih atau menarik diri.
  • Menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan usianya.

Dampak Child Grooming

Child grooming dapat memengaruhi kesehatan mental anak secara signifikan dalam jangka panjang. Dampaknya bervariasi tergantung pada situasi korban secara keseluruhan. 

Namun, beberapa dampak dan bahaya umum dari child grooming yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Trauma emosional, yang meningkatkan risiko masalah kesehatan mental, seperti depresi, gangguan stres pascatrauma (PTSD), gangguan kecemasan, dan banyak lagi.
  • Kesulitan memercayai orang lain di masa mendatang.
  • Berjuang untuk menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain.
  • Perkembangan emosional dan sosial yang terganggu, seperti menunjukkan perilaku regresif, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati, atau mengalami kesulitan belajar.
  • Meningkatnya risiko penyalahgunaan zat atau narkoba di masa dewasa.
  • Gangguan makan dan tidur.
  • Kesulitan berkonsentrasi di sekolah, yang menyebabkan penurunan prestasi akademik.
  • Kecenderungan isolasi sosial dan keinginan bunuh diri.

Baca Juga: Arti Lavender Marriage, Istilah Pernikahan yang Lagi Viral di Medsos

Pencegahan dan perlindungan

Mencegah child grooming merupakan tanggung jawab orang tua, pendidik, dan orang dewasa lain di sekitar anak.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk melindungi anak-anak mereka agar tidak menjadi korban child grooming:

  • Kenali tanda-tanda umum child grooming.
  • Tingkatkan kesadaran masyarakat tentang apa itu child grooming, bahayanya, dan tanda-tandanya.
  • Ajari anak-anak tentang hubungan yang sehat dengan orang lain dan cara mengenali tanda-tanda bahaya, terutama yang menunjukkan child grooming.
  • Ajari anak-anak sejak usia dini dengan cara yang terbuka. Misalnya, instruksikan mereka untuk mengatakan "tidak" pada kontak fisik yang tidak nyaman atau tidak diinginkan.
  • Jalin komunikasi yang baik dengan anak-anak. Pastikan mereka merasa nyaman membicarakan pengalaman dan perasaan mereka dengan orang tua mereka.
  • Pantau penggunaan internet anak-anak.
  • Ajari anak-anak untuk membangun hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitar mereka, termasuk teman sebaya dan orang dewasa yang dapat dipercaya.

Child grooming dapat berdampak negatif yang parah pada kondisi psikologis korban. Oleh karena itu, jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda menjadi korban child grooming, segera konsultasikan dengan Psikiater.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm