Selalu ingat melakukan diversifikasi portofolio. Jangan menaruh semua uang pada satu aset atau sektor. Diversifikasi dapat membantu mengurangi dampak kerugian dari satu jenis investasi terhadap portofolio secara keseluruhan.
"Second opinion yang didapat dari seorang profesional atau mentor berpengalaman bisa membantu Anda mengambil keputusan yang lebih obyektif," ungkap mereka.
Tak kalah penting, fokuslah pada jangka panjang. Pasar selalu naik-turun dalam jangka pendek, tetapi cenderung tumbuh dalam jangka panjang. Mengadopsi perspektif jangka panjang dapat membantu mengabaikan gangguan sesaat. Mengelola emosi dalam investasi membutuhkan disiplin dan kesadaran diri.
Cara lain untuk mencegah emosi mempengaruhi keputusan berinvestasi adalah dengan menghindari mengecek portofolio terlalu sering. Cukup lakukan review secara berkala. Terus mempelajari dasar-dasar pasar modal untuk memahami bahwa fluktuasi adalah bagian normal dari investasi.
Selain itu, perlu melatih kesabaran dan mengendalikan diri dengan mengingat bahwa investasi adalah perjalanan jangka panjang. Hindari keputusan impulsif yang hanya berdasarkan emosi sesaat. Praktik mindfulness seperti meditasi dapat membantu investor mengelola stres dan fokus pada fakta, bukan emosi. Dengan kesadaran penuh, investor dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana.
Investor legendaris seperti Warren Buffett sering menekankan pentingnya disiplin dan ketenangan dalam menghadapi pasar.
"Be fearful when others are greedy, and greedy when others are fearful," sebut Warren, yang artinya, kita harus tetap rasional ketika mayoritas investor terjebak emosi.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, dapat meminimalkan risiko yang muncul akibat emosi dan meningkatkan peluang mencapai tujuan investasi. Jadi, psikologi investor adalah salah satu kunci sukses dalam investasi.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News