Pada kesempatan kali ini, khatib akan menyampaikan materi khutbah yang berjudul Bersyukur dan Berterimakasihlah pada Ibu Kita.
Materi ini penting untuk disampaikan kepada jamaah karena sangat jelas, perintah untuk berbuat baik kepada ibu tersebut di dalam Al-Qur’an dan juga hadits Nabi.
Ibu adalah sosok orang yang paling berjasa dalam menghadirkan kita di dunia. Ibulah yang telah mengandung kita dalam rahimnya dan mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan kita sekaligus berjuang untuk merawat kita sejak kecil.
Beratnya perjuangan ibu dalam merawat kita termaktub dalam Surat Luqman ayat 14:
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Artinya: “Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.”.
Dalam ayat ini disebutkan bahwa kepayahan seorang ibu dalam mengandung kita dalam rahimnya dengan “lemah yang bertambah-tambah”.
Ini bisa terlihat dari mulai awal kehamilan, seorang ibu harus memasuki masa yang sering disebut sebagai nyidam yakni masa perubahan dalam tubuh yang mengakibatkan kondisi yang tidak nyaman seperti mual dan muntah-muntah.
Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Bulan Jumadil Akhir, Singkat dan Menyentuh Hati
Bukan hanya itu saja, selama proses mengandung dan membesarkan kita, sosok ibu juga telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk menghantarkan kita ke muka bumi ini.
Ibu adalah sosok yang mengorbankan 5 airnya yang tidak bisa dibalas dan diganti jasanya oleh kita dan siapapun.
Air yang berasal dari ibu kita merupakan penopang kehidupan kita yang diambil dari tubuhnya. Seperti kita ketahui bahwa 85 persen tubuh kita ini berasal dari unsur air.
Air yang pertama adalah air ketuban yang diberikan kepada kita ketika kita tumbuh dalam rahimnya untuk menjadi sosok janin.
Air ini dihasilkan dari makanan dan minuman yang kemudian diberikan kepada kita selama di dalam rahim.
Air kedua adalah air darah ibu yang ketika janin kita tumbuh menjadi jabang bayi, ibu memberikan air darahnya kepada kita.
Ketiga adalah air susu yang merupakan saripati makanan yang ia konsumsi dan dikorbankan untuk membesarkan kita.
Keempat adalah air keringat yang ia teteskan untuk menjaga kita agar mampu tumbuh dan berkembang dengan baik.
Dan yang kelima adalah air mata yang selalu menghantar kesuksesan orang-orang hebat diiringi oleh untaian doa yakni air mata.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
Maka tak heran, Nabi Muhammad dalam haditsnya lebih menekankan untuk berbuat baik kepada sosok ibu. Dalam hadits dari Mu’awiyah bin Haidah Al Qusyairi ra, beliau bertanya kepada Nabi:
يا رسولَ اللهِ ! مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ
Artinya: “Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya” (HR. Bukhari).
Untuk berbuat baik kepada orang tua, khususnya ibu dan bapak kita, Allah swt juga telah mengingatkan caranya di antaranya adalah dengan tidak berkata kasar dan menyakiti hatinya terlebih saat mereka sudah dalam kondisi tua. Allah berfirman dalam surat Al-Isra ayat 23:
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Artinya: “Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
Demikianlah hal-hal yang bisa menjadi renungan kita semua tentang jasa orang tua khususnya ibu dalam membesarkan kita.
Semoga kita bisa memuliakan mereka dan mudah-mudahan kita dan mereka akan bersama-sama dikumpulkan di surganya Allah kelak di hari keabadian. Amin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
3. Khutbah Jumat tentang Ibu
Pengorbanan & Perjuangan Perempuan
الحمد لله نحمده ونستعينه، ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا. من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.
أما بعد، فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُمْ مُسْلِمُونَ
Jamaah yang dimuliakan Allah, pada kesempatan yang penuh berkah ini, kita berkumpul di rumah Allah untuk melaksanakan ibadah Jumat.
Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita bersama-sama merenungkan nikmat Allah yang tiada terhingga, yang telah memberikan kita kehidupan ini dengan segala kebaikan-Nya. Dalam surat An-Nahl ayat 18, Allah berfirman:
"وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ"
“Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Jamaah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini, khutbah ini akan kita tujukan untuk menghargai dan mengingat perjuangan serta pengorbanan seorang perempuan, terutama ibu.
Ibu adalah sosok yang penuh pengorbanan dalam hidup kita. Tanpa ibu, kita tidak akan bisa menikmati kehidupan ini.
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menegaskan dalam Al-Qur'an betapa beratnya perjuangan ibu dalam mengandung dan merawat anak. Dalam surat Luqman ayat 14, Allah berfirman:
"وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ"
“Dan kami perintahkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan penderitaan yang berlipat ganda, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku tempat kembalimu.”
Ibu mengandung kita dalam kondisi yang penuh tantangan. Dari mual, muntah, hingga berbagai ketidaknyamanan lainnya, semua itu dijalaninya dengan penuh kesabaran.
Setelah melahirkan, ibu masih harus terus berjuang untuk merawat kita. Dari memberi air susu, menjaga kesehatan, hingga memberikan kasih sayang tanpa henti.
Semua pengorbanan itu tidak bisa dihitung, bahkan dengan segala jasa yang diberikan, kita seringkali merasa belum bisa membalasnya.
Jamaah yang dimuliakan Allah, seorang ibu adalah sosok yang sangat berjasa dalam kehidupan kita.
Seperti yang diungkapkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, ketika seorang sahabat bertanya kepada Nabi siapa yang paling berhak untuk diperlakukan dengan baik, Nabi menjawab tiga kali: "Ibumu". Kemudian, beliau menambahkan: "Ayahmu, kemudian yang lebih dekat setelahnya."
Hadits ini mengajarkan kita betapa pentingnya memuliakan ibu, tidak hanya dengan ucapan, tetapi juga dengan perbuatan yang nyata.
Ketika ibu sudah lanjut usia, kita dituntut untuk lebih sabar dan tidak mengucapkan kata-kata kasar, apalagi menyakiti perasaannya. Allah berfirman dalam surat Al-Isra ayat 23:
"وَقَضى رَبُّكَ أَلّا تَعْبُدُوا إِلّا إِيّاهُ وَبِالوالِدَيْنِ إِحسانًا إِمّا يَبلُغَنَّ عِندَكَ الكِبَرَ أَحَدُهُما أو كِلاهُما فَلا تَقُل لَهُما أُفٍّ وَلا تَنهَرهُما وَقُل لَهُما قَولًا كَريمًا"
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tuamu. Jika salah seorang dari keduanya atau keduanya sampai usia tua dalam pemeliharaanmu, maka janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya, dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia.”
Jamaah yang dimuliakan Allah, jika kita berpikir sejenak, betapa banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh ibu kita.
Ia mengorbankan tubuh dan jiwanya untuk memastikan kita tumbuh sehat dan bahagia.
Ia memberikan segala yang terbaik, tanpa mengharapkan balasan. Ibu memberikan kita air ketuban, air darah, air susu, air keringat, dan air mata—semua itu adalah bagian dari perjuangan hidupnya untuk kita.
Maka, pada hari ini, marilah kita ingat dan hargai pengorbanan ibu. Mari kita perbaiki hubungan kita dengan ibu, memberi mereka cinta dan perhatian yang sepantasnya. Tidak hanya pada Hari Ibu, tetapi setiap hari, mari kita tunjukkan rasa syukur dan penghargaan kita kepada ibu.
Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk selalu berbuat baik kepada ibu kita, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Semoga kita bisa menjadi anak yang berbakti, yang selalu menghormati dan membahagiakan ibu kita. Amin.
اللهم اجعلنا من الذين يبرون بوالدينا، ويرعون حقوقهم، ويعطونهم من الحب والاهتمام ما يجعلهم سعداء راضين.
بارك الله لي ولكم في القرآن الكريم، ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم، وتقبل الله منا ومنكم تلاوته.
أقول قولي هذا، وأستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Hari Guru Nasional, Singkat dan Menyentuh Hati